SSDI - JAKARTA
- Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Direktur
Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbud, Bambang Winarji
mengatakan "Pada tahun 2018 seluruh sekolah sudah harus menerapkan Kurikulum
2013, dengan begitu diharapkan tidak ada lagi persoalan terkait penerapan
kurikulum yang berbeda di jenjang pendidikan yang sama".
Kantor Kemendikbud RI |
Hal itu diungkapkannya dalam pertemuan Tim Kunjungan Kerja Komisi X Dewan
Perwakilan Rakyat RI (DPR RI) dalam rangka Reses Masa Persidangan II Tahun
Sidang 2017 - 2018 dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda,
Selasa (12/12/2017).
Bambang menjelaskan, penerapan kurikulum yang sama di semua sekolah juga
diharapkan mengurangi persoalan dalam penyelenggaraan ujian nasional (UN).
"Yang menjadi pembeda dalam penyelenggaraan ujian nasional nantinya
hanyalah dalam hal pelaksanaannya, yaitu Ujian Nasional Berbasis Komputer
(UNBK) dan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP)," ujar
Bambang.
UNBK, lanjutnya, hanya bisa dilakukan di daerah-daerah dengan fasilitas teknologi informasi yang memadai. Sedangkan di daerah-daerah yang belum terjangkau fasilitas tersebut dapat melaksanakan UNKP.
Pada kesempatan itu Bambang juga mengingatkan bahwa pemanfaatan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah untuk peningkatan mutu. Diakui Bambang, masalah kekurangan guru memang terjadi di berbagai daerah, terlebih lagi dalam waktu dekat ada sekitar 270.000 guru akan memasuki masa pensiun.
"Rekrutmen guru menjadi wewenang beberapa pihak, antara lain Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta Kementerian Keuangan," kata Bambang.
Saat ini, katanya, pihak-pihak terkait itu terus merumuskan kesepakatan untuk
mengatasi kekurangan guru. "Kalaupun harus merekrut guru honorer, sekolah
harus memastikan bahwa yang direkrut telah berkualifikasi S1 atau D4 yang
relevan dan telah tersertifikasi".
Bambang Winarji menyertai Tim Kunjungan Kerja yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih ke Provinsi Kalimantan Timur pada 12 - 14 Desember 2017 sebagai pejabat pendamping dari Kemendikbud. Selain berdialog dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, tim juga melakukan peninjauan ke sekolah-sekolah serta melakukan pertemuan dengan berbagai pemangku kepentingan di bidang pendidikan.
Bambang Winarji menyertai Tim Kunjungan Kerja yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih ke Provinsi Kalimantan Timur pada 12 - 14 Desember 2017 sebagai pejabat pendamping dari Kemendikbud. Selain berdialog dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, tim juga melakukan peninjauan ke sekolah-sekolah serta melakukan pertemuan dengan berbagai pemangku kepentingan di bidang pendidikan.
EmoticonEmoticon