Thursday 14 December 2017

Ditemukan Buku Pelajaran SD Sebut "Yerussalem Ibu Kota Israel"

Tags

SSDI - Pemerintah Kota Solo menarik peredaran buku pelajaran sekolah dasar (SD) yang salah-satu materinya menyebut "Yerusalem merupakan ibu kota Israel".


INDAHNYA BERBAGI
Buku Pelajaran SD
"Kami sudah berkoordinasi dengan wali kota (Solo) dan Kesbanngpolinmas untuk melarang peredaran buku tersebut. Tidak hanya sekedar dinas pendidikan, tapi pemerintah kota melalui dinas pendidikan melarang penggunaan buku di wilayah Solo," kata Kepala kantor Dinas Pendidikan Solo, Etty Retnowati, kepada wartawan di Solo, Rabu (13/12).



Pelarangan peredaran buku itu berlaku di semua sekolah SD negeri maupun swasta di seluruh Solo, kata Etty, seperti dilaporkan wartawan di Solo, Fajar Sodiq.

Adapun bagi sekolah yang sudah terlanjur menggunakan buku pelajaran itu, Etty pun memintanya untuk segera ditarik. "Bagi sekolah yang masih memakai buku itu segera menghentikan pemakaiannya dan ditarik," tegasnya.

Dukungan penarikan buku tersebut dari masyarakat juga disuarakan oleh Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) yang mendatangi Kantor Dinas pendidikan Solo, Rabu (13/12).

Mereka melakukan dialog dengan pimpinan kantor dinas tersebut.
Mereka menyampaikan bahwa pihaknya menemukan buku pelajaran kelas VI SD yang berjudul 'Buku IPS Terpadu Jilid 6A' terbitan 2006 dengan pengarang Budi Hartawan. Dalam buku itu disebutkan bahwa ibu kota Israel adalah Yerusalem.
"Buku ini sudah terbit sejak 2006. Kami ingin mencari pengarang pertamanya untuk dimintai klarifikasi. Ini sangat fatal karena Yerusalem dimunculkan sebagai ibu kota Israel," kata Sekjen LUIS, Yusuf Suparno.

Yusuf juga meminta agar pemerintah segera menariknya dari peredaran serta menuntut penerbit buku, yakni Yudhistira, membuat permohonan maaf melalui media cetak maupun elektronik.

Laskar Umat Islam kemudian mendesak agar Kantor Dinas Pendidikan Solo melakukan koordinasi dengan dinas terkait di tingkat provinsi hingga Kementerian Pendidikan dan Kebudayan untuk melarang dan menarik peredaran buku itu.

Sementara, Etty Retnowati menuturkan pihaknya, sebelum menggelar pertemuan dengan Yusuf dkk, sudah melakukan koordinasi dengan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.

"Dan Pemkot Solo pun memutuskan untuk melarang peredaran buku itu. Pelarangan diberlakukan di semua sekolah SD negeri maupun swasta di seluruh wilayah Solo," ungkapnya.
Buku yang dipersoalkan tersebut merupakan buku terbitan tahun 2006 dan sementara hampir 50% sekolah dasar di Solo sudah menerapkan kurikulum 2013, ungkap Etty.

"Mudah-mudahan yang separo itu belum memakai buku itu. Buku itu bukan buku wajib tapi buku pendamping siswa," katanya menambahkan.
Selain Pemkota Solo, pemerintah Kota Makassar dilaporkan juga telah mengeluarkan surat edaran tentang pelarangan dan penggunaan buku tersebut.


EmoticonEmoticon