Monday 13 November 2017

Sandi Mengaku Disarankan Jokowi Ubah Pergub Pakaian Dinas

Tags

SSDI, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Unomengaku telah mendapat saran dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mengubah Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 23 Tahun 2016 tentang Pakaian Dinas. Saran itu disampaikan Jokowi saat keduanya bertemu beberapa waktu lalu.

Sandi bercerita, Jokowi mulanya menanyakan apakah sepatu yang dipakai Sandi sudah sesuai dengan pergub. Sebab, pada awal menjabat sebagai wakil gubernur, Sandi selalu memakai sepatu lari.

"Pak Jokowi kan ngecek, 'Sepatunya gimana? Apa udah sesuai dengan pergub?', 'Sudah, tetapi masih ada satu Pak, yang ini saya belum bisa. Masih berusaha menyesuaikan karena dari kecil saya enggak pernah pake belt'," ujar Sandi di Balai Kota DKI, Senin (13/11/2017) malam saat menirukan percakapannya dengan Jokowi.

Sandi kemudian memeragakan gaya Jokowi saat itu yang mengangkat sedikit bajunya dan menunjukkan tak memakai ikat pinggang.

"Wong saya juga enggak pakai belt, kok.' Dia bilang gitu. 'Ubah aja Mas Sandi, ubah aja. Wong pergub itu 5 menit. Kalau saya yang bikin waktu itu saya ubah.' Kita ketawa-ketawalah," kata dia.

Sandi mengenakan model pakaian dinas yang agak berbeda dari pakaian dinas wakil gubernur atau gubernur pada umumnya. Ikat pinggang yang biasanya ada pada celana tak tampak dalam celana dinas warna khaki (coklat) yang biasa digunakan Sandi.

Bagian tali untuk ikat pinggang itu diganti dengan kancing dan alat pengencang (tightener) di sampingnya.

Meski gaya celananya itu tak sesuai ketentuan pergub pakaian dinas yang mengharuskan memakai ikat pinggang, Sandi tak berniat meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk merevisi pergub tersebut. Sandi menyebutkan Anies tak mempermasalahkan gaya celananya itu.

"Buat saya sekarang prioritasnya kerja. Saya enggak mau ngebebaninPak Anies suruh bikin pergub gara-gara saya, he-he-he," kata Sandi.


EmoticonEmoticon